Saturday, July 10, 2010

khas buat puteri yang belum bergelar PERMAISURI =)

بسم الله الرحمن الرحيم
السلام عليكم ورحمة الله وبركاته



Putri-putri yang belum berkahwin!

Jagalah pandangan mata. Kerana mata saudari itu adalah kuasa yang dipinjamkan-Nya. Kuasa tarik yang maha kuat. Yang maha tajam. Bisa menembus benteng kekuatan iman sang lelaki. Kuasa tusukan panahan yang maha bisa hingga membuatkan orang tersiksa dan ketagih untuk melihatnya lagi. Andai tidak bisa melihat lagi, ia terus tersiksa, dan merana, dan terus menyimpan cita-cita dan ia susuli dengan usaha hingga bisa dua mata dari lain jantina itu bisa bertentang lagi. Padahal, pada pertentangan itu tidak ada lain kecuali panahan syaitan dan murka Allah saja. Awas. Jagalah pandangan matamu sang putri, demi menjaga kesaliman iman saudaramu seagama tapi berlainan jantina, sang lelaki. Jagalah pandangan matamu, kerana engkau tidak buta. Dan dia yang melihat juga tidak buta. Dan bagaimana sekiranya kamu dijadikan Allah buta? Tidakkah kamu bersyukur dengan ketidakbutaan kamu? Mengapa mahu lagi kamu derhaka pada perintah aturan-Nya?

Buat putri,

Jagalah kemuliaan jiwa dan ragamu. Pada dirimu itu tidak ada lain hanya kemuliaan. Rupa wajah, paras potongan, bentuk ciptaan, dan aurat adalah kemuliaan yang Allah jadikan padamu, untuk menguji orang yang beriman, kamu dan manusia lain. Maka, kemuliaan itu, peliharalah, jagalah, lindungi ia, tutupilah, jangan dedah-dedahkan, kelak terkena kotoran, tercalar oleh sentuhan haram lagi terlarang, kelak diguris orang, kelak disambar, diterkam sang pemandang, pengintai, pemerhati, yang memandang dan menyimpan, cita-cita memiliki dan menguasai.

Duhai putri,

Labuh-labuhkanlah. Jangan singkat-singkatkan. Labuhkanlah hijab (tudung kepala). Jangan singkat-singkatkan. Biar sampai menutupi bentuk-bentuk badanmu. Biar sampai menutupi dadamu, dari depan, dan sisi. Labuhkanlah jilbab (pakaian badan), dan longgar-longgarkanlah. Biar ia melepasi, paras yang menjadi sensitiviti. Janganlah sekadar mengambil nama, asalkan pakai saja. Pakailah kerana tujuannya. Tujuannya untuk menutupi, untuk menghalang dari dipandangi, maka, tutupilah selayaknya, sesempurnanya. Janganlah telah ditutupi semuanya, tapi seperti pembalut nangka, kulitnya tidak nampak, tapi bulat lepernya semua orang tahu, bentuknya! Bentuknya! Jagalah bentuknya, supaya bentuknya pun orang tidak tahu. Supaya bentuknya pun tidak melemparkan kamu, dan melemparkan orang yang memandangnya ke api yang menyala. Bentuk adalah satu kuasa, bentuk adalah amanah Allah padamu supaya dijaga, bentuk adalah satu bentuk ujian kepada kita. Maka, bentukmu, jagalah!

Putri,

Suaramu janganlah berlunak manja, dengan lain jantina. Pada suaramu ada aura, ada aurat, ada kuasa, ada graviti, dan tarikan lunak manja. Apalagi, kalau aurat fizikal sudah terbuka atau tidak sempurna tutupnya, lebih parah dan bahaya. Tetapi, jika aurat fizikal sudah dilitup syumul semuanya, pun suara masih kena dijaga, kerana ia bisa jadi bahaya, apabila dilunak manja, dilemakmaniskan lentukkan lengguknya, ditambah bunga bahasa, yang segar dan wangi pula, lebah mana tidak teruja? Kumbang itu nampaknya bergaya, terbang ke sini sana, riang ria, tapi awas! Kumbang itu berbahaya. Madu diserapnya, dan manusia pun disengatnya. Jagalah suara, jagalah bahasa, dan intonasinya. Kalau pun dia sang kumbang berjaya mengawal kehendaknya, tapi siapa yang bisa menidakkan dosa, apabila ia telah terlaksana, (ie apabila suara telah dibicarakan dengan lemak manja lunak menggoda).

Bukan kerana Tuhan tidak menyayangi, bukan kerana Dia tidak Adil, lalu Dia menetapkan bermacam-macam ketidakbolehan, halangan, larangan, ikatan, kesempitan padamu, sang putri! Bukan! Bukan! Justeru Dia menyayangi saudarilah, dia menyediakan sistem pengurusan diri saudari dengan sedemikian aturan, standard, dan prosedur, yang komprehensif, efektif, supaya saudari selamat, jiwa dan raga (selamat jiwa dari dosa, selamat raga dari bahaya). Putri, apabila keluar dari rumahmu, tahanlah dirimu dengan kesabaran dari berhias. Badanmu itu sendiri sudah satu perhiasan yang sangat cantik, yang bisa menarik manusia, tiada siapa yang bisa menafikannya. Apalagi jika saudari tambahi dengan perhiasan luaran. Bertambahlah tarikan. Sedang Tuhan tidak mengkehendaki saudari dari mentertarikkan orang, supaya jauh dari maksiat dan ketidakselamatan. Maka, tahanlah diri dari berhias! Pada wajah, pada badan dan pada pakaian. Allah itu memang Maha Cantik dan Menyukai kecantikan. Tapi, berpada-padalah dengan kecantikan dan biarlah ia menempati keperluan. Berpakailah sekadar kemas, tidak comot, tapi bukan sampai berlebihan dengan hiasan, wangian, warna-warna ranggi dan garang, memikatkan, sehingga mentertarik setiap mata yang terpandang, atau memandang. Sembunyikanlah dulu perhiasan, biar manusia tidak tahu tapi Tuhan Maha Tahu. Dan bunyi-bunyian, dari mata rantaian, yang mengelilingi dan melingkari tangan-tangan, atau kaki-kakian, locengan dan hentakan dari sepatu, senyapkanlah.

Tuhan Maha Tahu, bahawa engkau tidak bisa mematikan nafsu, kehendak dan ingin yang mahu, menunjukkan bahawa engkau adalah makhluk yang hebat, cantik, dan menarik. Engkau mahukan perhatian, dipandang, dan diberi pujian. Engkau mahu menunjukkan, engkau adalah sebaik-baik perhiasan. Engkau mahu berhias-hiasan, bercantik-cantikan, berwangi-wangian, menarik dan menawan dalam pandangan, kerana itu semua karateristik idaman, karakteristik syurga yang diharap balasan, maka bernikahlah! Ia menghubungkan manusia. Ia mendamaikan jiwa. Ia menukarkan dosa kepada pahala. Ia menghalalkan yang haram. Ia membenarkan yang dilarang. Ia tempat kepuasan. Ia tempat untuk berhias-hiasan, bercantik-cantikan, bersenang-senang seronokan, tempat untuk mempamerkan segala kehebatan, ia adalah hak anda yang telah dihalalkan. Kelak, berhiaslah sehias-hias dan sepuas-puasnya, dalam lingkungan kamar, dan dalam rumah anda, dan peragakanlah, pertontonkanlah kepada si dia yang telah halal pada anda.

Berkahwinlah! Belum mampu? Bercita-cita, bersedia, dan berusahalah! Sedang menunggu masa, bersabarlah dan berpuasa! Sesungguhnya ia benteng. Dan menjaga kehormatan diri, dari noda dan dosa. Jauhi supaya tidak terhampiri, kerana apabila sudah hampir, tidak dapat lagi lari, syaitan telah mengelilingi. Sucikanlah diri. Berdoa dan minta diampuni. Berdoa dan minta dipeliharai, oleh Allah sendiri. Berdoalah, dan minta dipandui. Berdoalah, supaya cepat dan selamat diijabkabuli. Dan berdoalah, supaya bahagia yang menanti.

Berdoalah, kerana Dia Maha Mendengar, dekat dan mengkabulkan.


Berdoalah, dengan takut (dosa-dosa yang lepas) dan harap (diampuni).

Ayuh Mujahadah!!!



glitter-graphics.com

Haramnya Berpakaian Ketat, Tipis Atau Tak Sempurna Menutupi Aurat

بسم الله الرحمن الرحيم
السلام عليكم ورحمة الله وبركاته
Wanita berpakaian ketat di hadapan mahramnya (kerabat si wanita yang haram menikahinya) dan di hadapan wanita lain saja tidak boleh. Apalagi di hadapan lelaki lain. Masalah wanita berpakaian ketat ini ada penegasan dari Nabi shollallohu ‘alaihi wa sallam, pemakainya tak akan masuk surga, bahkan mencium bau surga saja tidak.“Dua golongan termasuk ahli neraka, aku belum pernah melihat mereka; satu kaum (penguasa) yang membawa cambuk (besar) seperti ekor sapi, dengannya mereka memukuli manusia; dan kaum wanita yang berpakaian tetapi telanjang, menggoda dan menyimpang, kepala mereka seperti punuk unta yang miring, mereka tidak akan masuk syurga dan tidak akan mendapati aromanya, padahal aromanya bisa didapat dari jarak perjalanan sekian dan sekian.” (HR. Muslim)

Dan sabdanya:
“Akan ada di akhir ummatku orang-orang yang naik diatas pelana seperti layaknya orang-orang besar, mereka singgah di depan pintu-pintu masjid, wanita-wanita mereka berpakaian namun telanjang, di atas kepala mereka ada semacam punuk unta, laknatlah mereka karena sesungguhnya mereka itu terlaknat.” (HR. Ahmad, Al-Haitsami berkata, para periwayat Ahmad orang-orang yang shahih/ benar).

Syaikh Muhammad Ibnu Shalih Al Utsaimin rahimahullah menjelaskan:
Memakai pakaian-pakaian yang ketat yang memperlihatkan tonjolan kecantikan wanita dan menampakkan keindahan tubuhnya adalah perbuatan haram, karena Nabi sallallahu alaihi wasallam bersabda :
Dua golongan orang yang merupakan calon pengisi neraka yang belum saya lihat mereka itu : Laki-laki yang memiliki cemeti/ cambuk bagaikan ekor sapi yang dengannya mereka memukuli orang, dan wanita-wanita yang kasiyat ‘ariyat (berpakaian tetapi telanjang) mailat mumilat (menyimpang dari kebenaran dan mengajak orang lain untuk menyimpang) (HR Muslim dan lainnya).
Sabdanya,” kasiyat ‘ariyat,” telah ditafsirkan:

1. Bahwa mereka itu berpakaian dengan pakaian pendek yang tidak menutupi aurat yang harus ditutup,

2. dan ditafsirkan bahwa mereka mengenakan pakaian tipis yang tidak menutupi kulitnya dari pandangan di baliknya,

3. dan ditafsirkan juga bahwa mereka mengenakan pakaian ketat yang memang menutupi kulit dari pandangan namun tetap menampakan lekuk dan bentuk kemolekan tubuh wanita.
Oleh sebab itu tidak boleh bagi wanita mengenakan pakaian-pakaian ketat/sempit ini kecuali hanya di hadapan suaminya saja, karena di antara suami isteri tidak ada aurat, berdasarkan firman-Nya :
Dan orang-orang yang menjaga kemaluannya, kecuali terhadap isteri-isteri mereka atau budak yang mereka miliki, maka sesungguhnya mereka dalam hal ini tiada tercela (Al Mu’minun 5-6).
“…dan wanita-wanita yang kasiyat ‘ariyat mailat mumilat, kepala mereka bagaikan punuk unta yang miring, mereka tidak akan masuk surga dan tidak akan merasakan baunya surga…” ?
Jawab : Tidak ragu lagi bahwa perlakuan wanita memakai pakaian yang ketat/sempit yang menampakkan kemolekan badannya adalah tidak boleh. Dia tidak boleh mengenakannya kecuali di hadapan suaminya saja, adapun di hadapan selain suaminya maka itu tidak boleh (haram), meskipun di hadapan para wanita, karena dia berarti telah menjadi contoh yang sangat buruk sekali bagi yang lainnya bila mereka melihatnya memakai pakaian seperti ini, mereka akan ikut-ikutan menirunya. Dan juga dia itu diperintahkan menutupi auratnya dengan kain yang longgar dan menutupi dari semua orang, kecuali dari suaminya. Dia harus menutupi auratnya dari pandangan wanita sebagaimana dia menutupinya dari pandangan laki-laki (mahramnya) kecuali yang biasa nampak dari wanita seperti wajah, kedua tangan dan kedua telapak kaki yang memang dibutuhkan untuk dibuka.



glitter-graphics.com

Kubur Berkata Sewaktu Jenazah Fatimah Az-Zahra Hendak Dikebumikan~

بسم الله الرحمن الرحيم
السلام عليكم ورحمة الله وبركاته

Dikisahkan bahwa sewaktu Fatimah r.a. meninggal dunia maka jenazahnya telah diusung oleh 4 orang, antara :-


1. Ali bin Abi Talib (suami Fatimah r.a)

2. Hasan (anak Fatima r.a)

3. Husin (anak Faimah r.a)

4. Abu Dzafrrin Al-Ghifary r.a

Sewaktu jenazah Fatimah r.a diletakkan di tepi kubur maka Abu Dzafrrin Al-Ghifary r.a berkata kepada kubur, "Wahai kubur, tahukah kamu jenazah siapakah yang kami bawakan kepada kamu ? Jenazah yang kami bawa ini adalah Siti Fatimah az-Zahra, anak Rasulullah S.A.W."
Maka berkata kubur, "Aku bukannya tempat bagi mereka yang berdarjat atau orang yang bernasab, adapun aku adalah tempat amal soleh, orang yang banyak amalnya maka dia akan selamat dariku, tetapi kalau orang itu tidak beramal soleh maka dia tidak akan terlepas dari aku (akan aku layan dia dengan seburuk-buruknya)."

Abu Laits as-Samarqandi berkata kalau seseorang itu hendak selamat dari siksa kubur hendaklah melazimkan empat perkara semuanya :-

1. Hendaklah ia menjaga solatnya

2. Hendaklah dia bersedekah

3. Hendaklah dia membaca al-Qur'an

4. Hendaklah dia memperbanyakkan membaca tasbih kerana dengan memperbanyakkan membaca tasbih, ia akan dapat menyinari kubur dan melapangkannya.

Adapun empat perkara yang harus dijauhi ialah :-

1. Jangan berdusta

2. Jangan mengkhianat

3. Jangan mengadu-domba (jangan suka mencucuk sana cucuk sini)

4. Jangan kencing sambil berdiri

Rasulullah S.A.W telah bersabda yang bermaksud, "Bersucilah kamu semua dari kencing, kerana sesungguhnya kebanyakan siksa kubur itu berpunca dari kencing."
Seseorang itu tidak dijamin akan terlepas dari segala macam siksaan dalam kubur, walaupun ia seorang alim ulama' atau seorang anak yang bapanya sangat dekat dengan Allah. Sebaliknya kubur itu tidak memandang adakah orang itu orang miskin, orang kaya, orang berkedudukan tinggi atau sebagainya, kubur akan melayan seseorang itu mengikut amal soleh yang telah dilakukan sewaktu hidupnya di dunia ini.

Jangan sekali-kali kita berfikir bahwa kita akan dapat menjawab setiap soalan yang dikemukakan oleh dua malaikat Mungkar dan Nakir dengan cara kita menghafal. Pada hari ini kalau kita berkata kepada saudara kita yang jahil takutlah kamu kepada Allah dan takutlah kamu kepada soalan yang akan dikemukakan ke atas kamu oleh malaikat Mungkar dan Nakir, maka mereka mungkin akan menjawab, "Ah mudah saja, aku boleh menghafal untuk menjawabnya."
Itu adalah kata-kata orang yang tidak berfikiran. Seseorang itu tidak akan dapat menjawab setiap soalan di alam kubur jikalau dia tidak mengamalkannya sebab yang akan menjawab ialah amalnya sendiri. Sekiranya dia rajin membaca al-Qur'an, maka al-Qur'an itu akan membelanya dan begitu juga seterusnya.


glitter-graphics.com

Friday, July 9, 2010

UNTA MENJADI HAKIM

بسم الله الرحمن الرحيم
السلام عليكم ورحمة الله وبركاته


Pada zaman Rasulullah s.a.w, ada seorang Yahudi yang menuduh orang Muslim mencuriuntanya. Maka dia datangkan empat orang saksi palsu dari golongan munafik. Nabi s.a.w lalumemutuskan hukum unta itu milik orang Yahudi dan memotong tangan Muslim itu sehinggaorang Muslim itu kebingungan. Maka ia pun mengangkatkan kepalanya menengadah ke langitseraya berkata, "Tuhanku, Engkau Maha Mengetahui bahwa sesungguhnya aku tidak mencuriunta itu."
Selanjutnya orang Muslim itu berkata kepada Nabi s.a.w, "Wahai Rasulullah, sungguhkeputusanmu itu adalah benar, akan tetapi mintalah keterangan dari unta ini."

Kemudian Nabi s.a.w bertanya kepada unta itu, "Hai unta, milik siapakah engkau ini ?"
Unta itu menjawab dengan kata-kata yang fasih dan terang, "Wahai Rasulullah, aku adalah milikorang Muslim ini dan sesungguhnya para saksi itu adalah dusta."
Akhirnya Rasulullah s.a.w berkata kepada orang Muslim itu, "Hai orang Muslim, beritahukankepadaku, apakah yang engkau perbuat, sehingga Allah Taala menjadikan unta ini dapatbercakap perkara yang benar."
Jawab orang Muslim itu, "Wahai Rasulullah, aku tidak tidur di waktu malam sehingga lebihdahulu aku membaca selawat ke atas engkau sepuluh kali."

Rasulullah s.a.w bersabda,
"Engkau telah selamat dari hukum potong tanganmu di dunia dan selamat juga dari seksaan diakhirat nantinya dengan sebab berkatnya engkau membaca selawat untukku."
Memang membaca selawat itu sangat digalakkan oleh agama sebab pahala-pahalanya sangattinggi di sisi Allah. Lagi pula boleh melindungi diri dari segala macam bencana yang menimpa, baik di dunia dan di akhirat nanti. Sebagaimana dalam kisah tadi, orang Muslim yang dituduhmencuri itu mendapat perlindungan daripada Allah melalui seekor unta yang menghakimkannya.



glitter-graphics.com